Wakil Ketua MPR Yandri Susanto Tegas Menolak Penganaktirian Madrasah, Ini Alasannya
jpnn.com, SERANG - Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menegaskan menolak penganaktirian madrasah.
Pasalnya seperti pesantren, madrasah turut meneteskan darah untuk mempertahankan kemerdekaan.
"Madrasah dan pesantren itu sudah meneteskan darah, saat perang kemerdekaan, demikian pula Al-Khairiyah. Karena itu, kini saatnya negara memberi balasan pada Al-Khairiyah. Bukan malah mengkerdilkannya dari sistem pendidikan nasional," tegas Yandri Susanto di hadapan keluarga besar Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyyah Bendung Malang, Desa Carenang, Kabupaten Serang, Rabu (8/3).
Yandri Susanto hadir dalam kesempatan itu hadir untuk meresmikan dua ruang gedung sekolah MI Al-Khairiyyah Bendung Malang.
Acara tersebut juga turut dihadiri Kepala Seksi Penerangan Masyarakat Kanwil Kemenag Banten Ahmad Suahimi, Kepala Seksi Pendidikan Agama Kemenang Kabupaten Serang Ahmad Suaimi, Ketua PB Alkhairiyah KH Ali Mujahidin, Ketua DMI Banten Rasna Dahlan, Ketua Yayasan Bani Hamdal Bendung Malang H Samsuri Dahlan, Kepala MI Al-Khairiyyah Khulaifatul Bharoh, tokoh masyarakat serta wali murid.
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi mengembangkan dunia pendidikan, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
"Saya sangat mengapresiasi, karena dunia pendidikan mampu melahirkan anak-anak yang sangat pandai, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi juga beriman serta bertakwa," ucapnya.
Dia mengingatkan pendidikan sangat penting lantaran bisa menentukan maju mundurnya suatu bangsa.
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menegaskan dirinya menolak penganaktirian madrasah, begini alasannya
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel